PREDIKSI PRODUKSI PERKEBUNAN TEBU DI INDONESIA DENGAN METODE ALGORITMA BACKPROPAGATION

Penulis

  • Tikatul Hasanah Universitas Ibrahimy Situbondo Jawa Timur
  • Muhammad Ali Ridla Universitas Ibrahimy Situbondo Jawa Timur
  • Nur Azise Universitas Ibrahimy Situbondo Jawa Timur

Kata Kunci:

Produksi, Tebu, Backpropagation

Abstrak

Tebu (Saccharum officinarum Linn) adalah tanaman untuk bahan baku gula. Tanaman jenis rumput-rumputan (Gramineae) ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Produksi tebu di Indonesia diperkirakan hanya mencapai 5,4 ton per hektar (Ha) pada 2017. Angka ini lebih rendah dibanding proyeksi 2016 sebesar 7,75 ton per ha dari produksi 2,72 juta ton dengan luas lahan 473 ribu ha. Rendahnya produktivitas tebu yang diiringi meningkatnya konsumsi gula membuat Indonesia harus mengimpor gula dari luar negeri. Produksi tebu Indonesia kalah dibandingkan dengan Malaysia maupun Thailand. Dalam Outlook Tebu 2016, produktivitas tebu Malaysia periode 2009-2013 mencapai 49,47 ton per Ha, sementara Thailand mencapai 7,61 ton per Ha.

Sugarcane (Saccharum officinarum Linn) is a plant for sugar raw materials. Plants of this type of grass (Grammineae) can only grow in tropical climates. The age of the plant form planting until it can be harvested reaches approximately 1year. Sugarcane production in Indonesia is estimated to only reach 5.4 tons per hectare (Ha) in 2017. This figure is lower than the 2016 projection of 7.75 tons per ha from production of 2.72 million tons with a land area of 473 thousand ha. The low productivity of sugar cane accompanied by forced Indonesia to import sugar from abroad. Indonesia’s sugarcane production is inferior to Malaysia and Thailand. In the 2016 Sugarcane Outlook, Malaysia’s sugarcane productivity for the 2009 – 2013 period reached 49.47 tons per ha, while Thailand’s reached 7.61 tons per ha

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-31