ANALISIS PENGELOLAHAN KEUNGAN TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR
Kata Kunci:
Pengelolaan Keuangan Daerah, APBD, Kinerja Fiskal, Jawa Timur, Rasio Kemandirian, Efisiensi AnggaranAbstrak
Penelitian ini mengkaji secara mendalam dinamika kinerja keuangan pemerintah daerah di Provinsi Jawa Timur dalam kerangka pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selama periode 2021–2022. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, studi ini berfokus pada identifikasi pola pengelolaan anggaran, hambatan struktural, dan pencapaian fiskal berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas, dan transparansi. Data diperoleh melalui telaah dokumen terhadap laporan keuangan daerah, publikasi resmi Kementerian Keuangan, serta hasil audit dari lembaga pengawas eksternal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, Provinsi Jawa Timur mampu merealisasikan pendapatan daerah melampaui target yang ditetapkan, yang tercermin dalam capaian varians pendapatan yang berada pada kategori favourable. Namun demikian, laju pertumbuhan pendapatan justru mengalami penurunan selama periode yang dikaji, mengindikasikan lemahnya inovasi dalam memperluas basis pendapatan asli daerah. Sementara itu, rasio kemandirian fiskal menunjukkan peningkatan yang moderat, mencerminkan pola hubungan partisipatif antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Di sisi lain, rasio ketergantungan fiskal masih berada pada level sedang, menunjukkan bahwa sebagian besar anggaran daerah masih bergantung pada dana transfer pusat. Temuan ini menegaskan bahwa tantangan utama dalam pengelolaan keuangan daerah bukan hanya terletak pada pencapaian angka pendapatan, melainkan pada ketahanan fiskal jangka panjang, akurasi perencanaan anggaran, dan efektivitas belanja publik. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam diskusi akademik dan praktis mengenai strategi penguatan tata kelola keuangan daerah yang lebih mandiri, transparan, dan adaptif terhadap perubahan ekonomi dan kebijakan nasional.
This research examines in depth the dynamics of local government financial performance in East Java Province within the framework of the management of the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) during the period of 2021–2022. Using a qualitative descriptive approach, this study focuses on identifying budget management patterns, structural barriers, and fiscal achievements based on the principles of efficiency, effectiveness, and transparency. Data was obtained through document analysis of regional financial reports, official publications from the Ministry of Finance, and audit results from external supervisory agencies. The results indicate that, in general, East Java Province was able to realize local revenue exceeding the established targets, as reflected in the revenue variance achievements being in the favorable category. However, the revenue growth rate actually experienced a decline during the studied period, indicating a weakness in innovation in expanding the base of original local revenue. Meanwhile, the fiscal independence ratio shows a moderate increase, reflecting a participatory relationship pattern between local governments and the central government. On the other hand, the fiscal dependency ratio remains at a moderate level, indicating that a significant portion of local budgets still relies on central government transfer funds. This finding underscores that the main challenges in local financial management lie not only in achieving revenue figures but also in long-term fiscal resilience, budget planning accuracy, and public spending effectiveness. This research makes an important contribution to academic and practical discussions regarding strategies to strengthen more independent, transparent, and adaptive local financial governance in response to economic changes and national policies.