EFEKTIVITAS PROGRAM PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO (OSS-RBA) DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP) KABUPATEN GIANYAR BERDASARKAN PERSPEKTIF KEBERHASILAN PROGRAM DAN SASARAN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai efektivitas program OSS-RBA di DPMPTSP Kabupaten Gianyar. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data penelitian ini berasal dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Teknik analisis data menggunakan model dari Miles dan Hubermen yakni reduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas program OSS-RBA di DPMPTSP Kabupaten Gianyar dalam pelaksanaanya masih belum dapat dikatakan efektif. Hal ini dikarenakan adanya beberapa kendala seperti server sering error, sosialisasi yang kurang komprehensif dan menyentuh seluruh lapisan masyarkat, kualitas SDM kurang memadai, serta proses verifikasi tidak sesuai dengan SOP. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu menambah frekuensi sosialisasi, peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan terstruktur, serta melakukan evaluasi dan bimbingan teknis untuk peningkatan verifikasi agar sesuai SOP.

This research aims to assess the effectiveness of the OSS-RBA program at the Investment and Integrated One-Stop Service Office (DPMPTSP) of Gianyar Regency. The research method employed is qualitative with a descriptive approach. Data sources include both primary and secondary data. Data collection involves observation, interviews, and documentation. Informant s election is done through purposive sampling and snowball sampling techniques. Data analysis follows Miles and Huberman's model, involving data reduction, data presentation, and verification or drawing conclusions. The findings indicate that the implementation of the OSS-RBA program at DPMPTSP Gianyar Regency is not yet considered effective. This is attributed to various challenges, such as frequent server errors, insufficiently comprehensive and widespread public awareness campaigns, inadequate human resources quality, and a verification process not in accordance with standard operating procedures (SOP). Recommendations include increasing the frequency of awareness campaigns, enhancing human resource quality through structured training, and conducting evaluations and technical guidance to improve verification processes in line with SOP.