COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS BUDAYA YANG BERKUALITAS DAN BERMARTABAT DI DESA WISATA PENGLIPURAN

Penulis

  • Anak Agung Diah Savitri Universitas Udayana
  • Komang Adi Sastra Wijaya Universitas Udayana

Kata Kunci:

Pariwisata Budaya Berkualitas, Bermartabat, Desa Wisata Penglipuran, Collaborative Governance

Abstrak

Salah satu destinasi wisata di Bali yang sedang mengedepankan pariwisata budayanya yaitu Desa Wisata Penglipuran. Dalam kegiatan pariwisatanya mengimplementasikan kearifan lokal sebagai wujud pariwisata melalui potensi budaya, tradisi dan lingkungan yang dimiliki. Dengan memiliki berbagai penghargaan, kunjungan wisatawan pun makin meningkat sehingga menyebabkan terjadinya over tourism di Desa Penglipuan khususnya di area pekarangan rumah masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pelaksanaan collaborative governance dalam pengembangan pariwisata budaya yang berkualitas dan bermartabat di Desa Wisata Penglipuran dengan menggunakan indikator model collaborative governance. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Adapun hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan Collaborative Governance dalam pengembangan pariwisata budaya di Desa Penglipuran yaitu adanya penggunaan konsep pentahelix sehingga terciptanya destinasi wisata hutan bambu, café bambu, Pasar tradisional Pelipur Lara dan adanya Penglipuran Village Festival. Namun dari adnaya kolaborasi tersebut, perlu adanya suatu pengembangan dan promosi yang dilakukan diharapkan pariwisata di Desa Penglipuran dapat terlaksana dengan baik secara berkualitas dan bermartabat, tanpa mengurangi makna dari pelestarian budaya itu sendiri.

One of the tourist destinations in Bali that is prioritizing cultural tourism is Penglipuran Tourism Village. In its tourism activities, it implements local wisdom as a form of tourism through its cultural, tradition and environmental potential. By having various awards, tourist visits are increasing, causing over tourism in Penglipuan Village, especially in people's home gardens. This research aims to determine the model for implementing collaborative governance in developing quality and dignified cultural tourism in the Penglipuran Tourism Village. This research uses qualitative research methods with data collection techniques through observation, interviews and documentation. The results obtained in the implementation of Collaborative Governance in developing cultural tourism in Penglipuran Village are the use of the pentahelix concept resulting in the creation of bamboo forest tourist destinations, bamboo cafes, the Pelipur Lara traditional market and the Penglipuran Village Festival. However, from this collaboration, there needs to be development and promotion carried out, it is hoped that tourism in Penglipuran Village can be carried out well in a quality and dignified manner, without reducing the meaning of cultural preservation itself.

Unduhan

Diterbitkan

2024-03-31