KEWARISAN PERSPEKTIF PEMIKIRAN SYAHRUR DALAM KAITANNYA DENGAN MAQASID SYARIAH

Abstrak

Artikel ini membahas dinamika hukum warisan dalam perspektif pemikiran Mohammad Syahrur dan kaitannya dengan konsep maqasid syariah dalam menghadapi permasalahan kewarisan di masyarakat modern. Syahrur, seorang pemikir kontemporer, mengajukan pendekatan baru terhadap hukum warisan Islam yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan sosial dan ekonomi. Dalam karyanya, Syahrur menekankan pentingnya reinterpretasi teks-teks agama untuk memastikan bahwa hukum warisan tetap relevan dan adil, khususnya terkait dengan isu keadilan gender dan kebutuhan keluarga yang lebih kompleks. Artikel ini menghubungkan pemikiran Syahrur dengan prinsip-prinsip maqasid syariah, seperti maslahah (kemaslahatan), hifz al-mal (memelihara harta), dan hifz al-‘irdh (memelihara kehormatan), yang memberikan dasar bagi adaptasi hukum warisan dengan realitas masyarakat modern. Berdasarkan analisis ini, artikel menyimpulkan bahwa pembaruan hukum warisan yang mengacu pada maqasid syariah dapat menciptakan sistem kewarisan yang lebih adil, inklusif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat kontemporer, dengan memperhatikan keadilan gender dan kesejahteraan sosial.

This article discusses the dynamics of inheritance law from the perspective of Mohammad Syahrur's thought and its connection with the concept of maqasid sharia in addressing inheritance issues in modern society. Syahrur, a contemporary thinker, proposes a new approach to Islamic inheritance law that is more flexible and responsive to social and economic changes. In his work, Syahrur emphasizes the importance of reinterpretation of religious texts to ensure that inheritance law remains relevant and just, especially concerning gender justice and the more complex family structures. This article links Syahrur's ideas with the principles of maqasid sharia, such as maslahah (public interest), hifz al-mal (preservation of wealth), and hifz al-‘irdh (preservation of honor), which provide a basis for adapting inheritance law to the realities of modern society. Based on this analysis, the article concludes that reforming inheritance law in line with maqasid sharia can create a more just, inclusive, and relevant inheritance system, while considering gender equality and social welfare.