MODEL PERLINDUNGAN HUKUM SELF-DISCLOUSURE ANDROGINI SEBAGAI PEKERJA SEKS KOMERSIAL
Kata Kunci:
AndrogynyAbstrak
Penelitian ini menginvestigasi keberadaan androgini dan persepsi masyarakat terhadap individu androgini yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial di Kota Makassar. Androgini, yang didefinisikan sebagai individu dengan karakteristik atau penampilan fisik yang tidak memihak pada jenis kelamin tertentu, sering menghadapi tantangan sosial dan kesehatan yang serius. Penelitian ini menggunakan metode yuridis-empiris yang menggabungkan analisis teks hukum dengan pengumpulan dan analisis data empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa androgini sering mengalami perilaku tidak adil dan diskriminatif, termasuk kekerasan fisik, verbal, dan psikologis, serta diskriminasi dari lembaga-lembaga publik. Mereka juga mengalami tekanan psikologis dan penolakan dari keluarga dan masyarakat. Sebagai akibatnya, banyak dari mereka terpaksa menjadi pekerja seks komersial untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dalam konteks ini, responden androgini mengekspresikan kebutuhan mereka akan perlindungan hukum yang komprehensif. Mereka berharap untuk diperlakukan sama di masyarakat, memiliki akses tanpa diskriminasi ke layanan publik, dan merasa aman dari gangguan dan ancaman. Dalam pembahasan, penelitian ini menyoroti perlunya tindakan tegas dari pemerintah Kota Makassar untuk melindungi hak-hak androgini, mengatasi diskriminasi, dan memastikan keamanan dan kesejahteraan mereka. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman tentang perlindungan hukum yang diperlukan untuk individu androgini dalam konteks pekerjaan seks komersial di Kota Makassar.