PENGARUH PERLAKUAN PEMANASAN TERHADAP INFEKSI JAMUR TILLETIA INDICA PADA GANDUM DAN KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDERNYA

Penulis

  • Sefinda Alita Rachmi Universitas Brawijaya

Kata Kunci:

Tilletia Indica, Gandum, Perlakuan Suhu Panas, Senyawa Metabolit Sekunder

Abstrak

This research aims to determine the effective heat temperature in killing Tilletia indica which infects imported wheat seeds and to determine secondary metabolite compounds in wheat seeds with heat treatment. The research was carried out at the Semarang Class 1 Agricultural Quarantine Center and the Toxicology Laboratory, Faculty of Agriculture, Brawijaya University. This research used 4 treatments, namely temperature treatments of 70℃, 85℃, and 95℃ and 1 control treatment using a room temperature of 28℃ at the Semarang Class 1 Agricultural Quarantine Laboratory. The fungal pathogen Tilletia indica in this study was obtained from symptomatic wheat seeds which were isolated in PDA media with 5 repetitions for each treatment, then made preparations by taking the fungal colonies using a loop needle on a glass object that had been dripped with lachtophenol blue or could be dripped with sterile distilled water. From the results of microscopic observations, it can be seen that the fungus that grows on wheat seeds isolated in PDA is teliospores from the fungus Tilletia indica. All of the Tilletia indica fungus colonies obtained from the observations were cream to white in color with an irregular shape. Then a phytochemical test was carried out using extraction using the maceration method. Results: Heating wheat using an oven at the highest temperature of 95°C was effective in suppressing infection by the pathogenic fungus Tilletia indica and heating wheat at temperatures of 70°C, 85°C and 95°C did not eliminate secondary metabolite compounds in wheat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu panas yang efektif dalam mematikan Tilletia indica yang menginfeksi biji gandum impor serta untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder pada biji gandum dengan perlakuan suhu panas. Penelitian dilaksanakan di Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Semarang dan Laboratorium Toksikologi Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan, yaitu perlakuan suhu 70℃, 85℃, dan 95℃ serta 1 perlakuan kontrol menggunakan suhu ruang 28℃ di Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Semarang. Patogen jamur Tilletia indica pada penelitian ini didapatkan dari biji gandum bergejala yang diisolasi di media PDA dengan ulangan sebanyak 5 kali setiap perlakuan kemudian membuat preparasi dengan mengambil koloni jamurnya menggunakan jarum ose di kaca objek yang telah ditetesi lachtophenol blue atau dapat ditetesi dengan aquadest steril. Hasil pengamatan secara mikroskopis dapat diketahui bahwa jamur yang tumbuh pada biji gandum yang diisolasi di PDA merupakan teliospora dari jamur Tilletia indica. Serata koloni jamur Tilletia indica yang didapatkan pada hasil pengamatan berwarna krem hingga putih dengan bentuk yang tidak teratur. Kemudian dilakukan uji fitokimia menggunakan ekstraksi dengan metode maserasi. Hasil dari Pemanasan gandum menggunakan oven dengan suhu tertinggi 95°C efektif dalam menekan infeksi jamur patogen Tilletia indica serta pemansan gandum dengan suhu 70°C, 85°C, dan 95°C tidak menghilangkan senyawa metabolit sekunder pada gandum.

Unduhan

Diterbitkan

2024-02-29