KEEFEKTIFAN SELF-HEALING UNTUK MENGATASI GRIEF AKIBAT KEMATIAN ORANG TUA: STUDI FENOMENOLOGI PADA REMAJA

Penulis

  • Nurul Anisah Universitas Negeri Surabaya
  • Mochamad Nursalim Universitas Negeri Surabaya
  • Bakhrudin All Habsy Universitas Negeri Surabaya

Kata Kunci:

Grief, Remaja, Kematian Orang Tua, Self-Healing, Fenomenologi

Abstrak

Kematian orang tua merupakan salah satu bentuk kehilangan yang paling menyakitkan, terutama bagi remaja yang berada dalam tahap perkembangan psikososial yang rentan. Pengalaman grief yang tidak tertangani secara adaptif dapat menimbulkan dampak psikologis serius, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan fungsi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan keefektifan proses self-healing dalam membantu remaja mengatasi grief akibat kematian orang tua. Pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi digunakan untuk menggali makna subjektif dari pengalaman remaja yang menjalani self-healing. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi non-partisipan, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan model analisis Colaizzi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-healing dapat menjadi mekanisme pemulihan emosional yang efektif, karena memungkinkan remaja mengenali luka batin, menerima kenyataan, dan membentuk makna baru atas kehilangan. Praktik seperti journaling, meditasi, afirmasi positif, dan pendekatan spiritual menjadi bagian penting dalam proses ini. Temuan ini menegaskan bahwa self-healing, bila dilakukan secara sadar dan reflektif, dapat memperkuat resiliensi dan mendukung adaptasi psikologis remaja pascakehilangan. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pendekatan pemulihan yang kontekstual dan empatik sesuai dengan nilai budaya lokal.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29