LITERATURE REVIEW: PENGARUH EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis Angulata Linn.) TERHADAP KERUSAKAN GLOMERULUS GINJAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus)
Kata Kunci:
Ekstrak Daun Ciplukan, Kerusakan Glomerulus Ginjal, Tikus PutihAbstrak
Sekitar 10% dari populasi global di seluruh dunia menderita penyakit ginjal kronis, yang merupakan masalah kesehatan umum. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 850.000 orang meninggal akibat penyakit ginjal kronis setiap tahun. Berdasarkan data, gagal ginjal kronik menduduki peringkat ke-10 sebagai penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia. Di Indonesia, 19,33% penderita gagal ginjal kronik menjalani hemodialisis. Provinsi DKI Jakarta memiliki prevalensi tertinggi untuk hemodialisis, yaitu 38,71%, sementara prevalensi terendah terdapat di Provinsi Maluku Utara dengan angka 4,88%. Ekstrak daun ciplukan mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, dan saponin yang berperan penting dalam meregenerasi sel-sel ginjal, terutama glomerulus, dengan cara memperbaiki kerusakan yang terjadi. Zat-zat tersebut memiliki fungsi sebagai antioksidan yang melawan proses peroksidasi lipid, serta memiliki efek antiinflamasi dan antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun ciplukan (Physalis angulata Linn.) terhadap histopatologi glomerulus ginjal tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan metode literature review yang dilakukan dari beberapa sumber data diantaranya Google scholar, Pubmed, dan ResearchGate dengan menggunakan kata kunci pola PICO. Ekstrak daun ciplukan juga terbukti efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah terutama pada dosis 150 mg/KgBB dengan penurunan sebesar 70,5% pada hari ke-14, mendekati efektivitas kontrol positif (glibenklamid). Namun, dosis yang terlalu tinggi (500-1000 mg/KgBB) dapat memicu kerusakan ginjal, seperti peningkatan Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin, serta tanda inflamasi. Penggunaan ekstrak daun ciplukan sebaiknya dilakukan dalam dosis rendah hingga sedang untuk memaksimalkan manfaat dan menghindari efek toksik, terutama pada penggunaan jangka panjang.