HUBUNGAN SELF MONITORING KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA GOUT DI WILAYAH PUSKESMAS PANARUNG PALANGKARAYA

Abstrak

Asam urat adalah gangguan yang ditandai dengan adanya nyeri terutama pada titik artikulasi tubuh akibat penimbunan kristal monosodium urat pada persendian maupun jaringan lunak di dalam tubuh. Untuk mencegah peningkatan kadar asam urat dalam darah duibutuhkan kepatuhan untuk mengontrol diet yang rendah purin serta berolahraga yang rutin. Self monitoring merupakan konsep yang berhubungan dengan konsep pengaturan diri (impression management) atau konsep pengaturan diri. Self monitoring sangat berdampak bagi kesehatan untuk mencegah kekambuhan kadar asam urat. Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Panarung terdapat 729 penderita asam urat pada tahun 2021 dan mengalami peningkatan di tahun 2022 sebanyak 1626 penderita asam urat, terhitung dari bulan januari – november 2023 di puskesmas panarung sebanyak 1594 penderita asam urat. Mengetahui hubungan self monitoring dengan kadar asam urat pada penderita gout di Puskesmas Panarung. Menggunakan Observasi korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling di dapatkan 40 responden di Puskesmas Panarung Palangka Raya, pengambilan data menggunakan kuesioner self monitoring dan lembar observasi pemeriksaan asam urat, untuk analisis data menggunakan uji statistik chi-square. Berdasarkan uji statistik di dapatkan hasil P-Value 0,000 (lebih kecil dari 0,005) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dimana ada hubungan self monitoring dengan kadar asam urat pada penderita gout di Puskesmas Panarung. Self monitoring memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan pola makan dan olahrga rutin sehingga semakin baik penderita melakukan self monitoring maka hasil kadar asam urat pada penderita gout di Puskesmas Panarung semakin membaik.