PEMBERIAN PUPUK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SORGUM
(Sorghum bicolor L.Moench)
Kata Kunci:
Sorgum, Pupuk Hayati, Biji SorgumAbstrak
Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan tanaman asli dari wilayah-wilayah tropis dan subtropis dibagian Pasifik Tenggara dan Australia, wilayah yang terdiri dari Australia, Selandia Baru dan Papua. Tanaman ini dikenal masyarakat Jawa dengan nama Cantel sekeluarga dengan tanaman serealia lainnya seperti padi, jagung, hanjeli dan gandum serta tanaman lain seperti bambu dan tebu. Biji sorgum (utuh) mengandung protein 9,01%, lemak 3,6%, abu 1,49%, serat 2,5%. Tanaman sorgum juga memiliki kelebihan dapat di panen 2-3 kali dalam sekali tanam. Pupuk Hayati adalah inokulan berbahan aktif organisme hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman (Simanungkalit) dalam (Iwantari 2017). Pupuk hayati Jakaba dibuat dari hasil peraman air limbah cucian beras atau yang disebut dengan air leri yang mengandung 90% karbohidrat yang berupa pati, vitamin, dan mineral serta berbagai protein. Karbohidrat dalam jumlah yang tinggi akan membantu proses terbentuknya hormon tumbuh berupa auksin, giberelin dan alanin yang dapat merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel-sel terpenting daun dan batang. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), metode yang digunakan adalah ekperimental dengan lima perlakuan (dosis) pada tanaman Sorgum. Data hasil penelitian akan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) atau Least Significant Different (LSD), analisis data menggunakan uji non faktorial dengan tingkat taraf 5% dan ulangan sebanyak tiga kali, kemudian memperoleh hasil kesimpulan yakni pemberian pupuk Jakaba berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah daun, lebar daun, panjang daun tanaman sorgum, dan pada perlakuan jumlah daun yang tertinggi pada umur 7 MST pada (D1 = 100 ml) yaitu sebesar 6,93 helai, kemudian jumlah daun yang terendah terdapat pada (D0 = Kontrol/tanpa perlakuan) sebesar 4,8 helai.