KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL MAHASISWA DALAM MEMAHAMI DAN MENGANALISA INFORMASI MELALUI MEDIA SOSIAL UNTUK MENGHINDARI PENYEBARAN BERITA HOAX (STUDI KASUS: MAHASISWA PENDIDIKAN TATA BOGA KELAS B ANGKATAN 2022)
Kata Kunci:
Literasi Digital, Penyebaran Hoax, Media socialAbstrak
Penyebaran hoax sangat sering terjadi terutama melalui media sosial dikarenakan zaman yang semakin canggih dan serba online maka semakin banyak juga penyebaran hoax melalui media sosial. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi digital mahasiswa melalui media sosial untuk menghindari penyebaran hoax. Penyebaran hoax sangat sering terjadi terutama melalui media sosial. Penelitian akan dilakukan di Universitas Negeri Medan yang berlokasi di Jl. William Iskandar Ps. V, Kenangan Baru, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20221. populasi dan sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa tata boga B tahun 2022 berjumlah 50 orang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan teknik total smapling dengan sampel sebanyak 50 responden. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Dari penelitian menunjukkan bahwa literasi digital remaja mahasiswa secara umum di katageri tinggi sebesar 84 % dan ada pada kategori cukup sebesar 16%. Sedangkan dalam menghindari penyebaran hoax bahwa mahasiswa dalam ketegori tinggi sebesar 74% dan kategori cukup sebesar 26%. Hasil ini menunjukan bahwa memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif dan etis di lingkungan digital, mereka dapat menjadi lebih skeptis terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.