STRUKTUR PENYAJIAN KESENIAN “NGARAK PENGANTIN BUAYA PUTIH” Di Kampung Curug Dahu Desa Kadu Beureum Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang

Penulis

  • Sinta
  • Giri Mustika Roekmana
  • Wiwin Purwinarti

Kata Kunci:

Struktur Penyajian, Kesenian Buaya Putih, Lengser, Kidung Sawer, Pepeling

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya informasi dan catatan tertulis, serta kurangnya apresiasi dari masyarakat terhadap Kesenian Buaya Putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Umum dan Struktur Penyajian kesenian Buaya Putih. Penelitian ini dilakukan di Kampung Curug Dahu Desa Kadu Beureum RT/RW 02/05 Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang, dengan objek Kesenian Buaya Putih. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara dan observasi dengan narasumber terkait serta data yang bersifat pustaka, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu ditemukan gambaran umum mengenai sejarah dan struktur penyajian Kesenian Ngarak Pengantin Buaya Putih. Struktur penyajian kesenian terdapat 4 tahap, yaitu (1) Pra-Pertunjukan di awali dengan pembuatan kepala buaya dan dilanjutkan dengan riungan (berkumpul) setelah sholat isya untu mempererat silaturahmi, (2) Pertunjukan awal (Pagi hari) pemain berbaris dan bersiap-siap membentuk formasi yang telah ditentukan, (3) Pertunjukan inti dimulainya acara Ngarak Pengantin dengan diiringi musik dan penari yang dipandu dengan lengser, (4) Pertunjukan Akhir Kidung Sawer atau Pepeling (pengingat) sebuah lagu yangt dinyanyikan oleh juru kawih yang berisi amanat.

Unduhan

Diterbitkan

2023-08-01