PERAN ISLAM DALAM LITERASI MEMBANGUN PONDASI ILMU PENGETAHUAN MODERN

Penulis

  • Farhan Maulana Universitas Pasundan
  • Arifin Ahmad Universitas Pasundan
  • Rafif Rizky Prasetya Universitas Pasundan
  • Atma Arif Budiman Universitas Pasundan
  • Muhamad Fadlikal Assidik Universitas Pasundan

Kata Kunci:

Literasi Islam, Ilmu Pengetahuan Modern, Peradaban Muslim

Abstrak

Islam has made a significant contribution to shaping the foundations of modern science through its active role in literacy, the development of science, and the preservation of intellectual heritage. Since the golden age of Islamic civilization (8th to 14th centuries AD), Muslims have made literacy an integral part of religious life, driven by the first revelation that reads "Iqra" (read). This encouragement triggered the development of educational institutions such as madrasahs and baitul hikmah, as well as the emergence of Muslim scientists such as Al-Kindi, Al-Farabi, Ibn Sina, and Al-Khawarizmi who laid the foundations in various fields such as philosophy, medicine, mathematics, and astronomy. The tradition of translating Greek and Indian works into Arabic also shows the role of Islam as a bridge of knowledge across cultures. Literacy in Islam is not only limited to the ability to read and write, but includes the spirit of seeking knowledge, critical reflection, and contribution to the welfare of humanity. This legacy later influenced the rise of Europe and the era of enlightenment. Therefore, the role of Islam in literacy is not only historical, but also relevant in building a holistic paradigm of modern science, rooted in ethical and humanitarian values.

Islam memiliki kontribusi signifikan dalam membentuk fondasi ilmu pengetahuan modern melalui peran aktif dalam literasi, pengembangan ilmu, dan pelestarian warisan intelektual. Sejak masa keemasan peradaban Islam (abad ke-8 hingga ke-14 M), umat Muslim telah menjadikan literasi sebagai bagian integral dari kehidupan beragama, didorong oleh wahyu pertama yang berbunyi “Iqra” (bacalah). Dorongan ini memicu berkembangnya lembaga pendidikan seperti madrasah dan baitul hikmah, serta munculnya tokoh-tokoh ilmuwan Muslim seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibn Sina, dan Al-Khawarizmi yang meletakkan dasar dalam berbagai bidang seperti filsafat, kedokteran, matematika, dan astronomi. Tradisi translasi karya-karya Yunani dan India ke dalam bahasa Arab juga menunjukkan peran Islam sebagai jembatan pengetahuan lintas budaya. Literasi dalam Islam tidak hanya terbatas pada kemampuan baca-tulis, tetapi mencakup semangat pencarian ilmu, refleksi kritis, dan kontribusi pada kemaslahatan umat manusia. Warisan ini kemudian memengaruhi kebangkitan Eropa dan era pencerahan. Oleh karena itu, peran Islam dalam literasi bukan hanya bersifat historis, tetapi juga relevan dalam membangun paradigma ilmu pengetahuan modern yang holistik, berakar pada nilai-nilai etika dan kemanusiaan

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-29