TELADAN KEPEMIMPINAN DEBORA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN: STRATEGI MEMBANGUN GENERASI KRISTEN YANG TANGGUH DAN BERINTEGRITAS

Penulis

  • Gresia Simanjuntak HKBP Nommensen Medan
  • Bangun Bangun HKBP Nommensen Medan

Kata Kunci:

Kepemimpinan Debora, Pendidikan Agama Kristen, Kepemimpinan Transformative Teologi Feminis, Pembangunan Karakter Kristiani

Abstrak

Studi ini menyelidiki sosok Debora dalam kitab Hakim-Hakim 4:1–24 sebagai seorang pemimpin wanita dalam konteks budaya dan agama Israel kuno yang sangat didominasi laki-laki. Dalam masyarakat Israel kuno, wanita jarang diakui sebagai pemimpin, meskipun ada beberapa individu seperti Debora yang menunjukkan sebaliknya. Namun, masih ada sedikit kajian teologis dan retoris yang mendalam mengenai nilai kepemimpinan Debora dan keterkaitannya dengan gereja serta masyarakat modern Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali peran dan nilai kepemimpinan Debora sebagai contoh kepemimpinan ilahi yang bersifat inklusif, etis, dan transformatif. Dengan metode kualitatif yang berbasis pada studi pustaka, analisis tafsir retoris diterapkan untuk meneliti teks Hakim-Hakim 4:1–24, serta didukung dengan teori kepemimpinan transformasional serta perspektif feminis dalam teologi.Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Debora adalah sosok pemimpin yang memadukan fungsi yudisial dan spiritual, dengan gaya kepemimpinan yang berani, kolaboratif, serta setia pada kehendak Ilahi. Ia membuktikan bahwa kepemimpinan tidak ditentukan oleh jenis kelamin, tetapi oleh integritas, visi, dan panggilan dari Tuhan. Hasil kajian ini juga menunjukkan bahwa nilai-nilai kepemimpinan Debora sangat relevan untuk diintegrasikan ke dalam Pendidikan Agama Kristen, khususnya dalam membentuk generasi muda Kristen yang tangguh secara karakter, berani menyuarakan kebenaran, dan memiliki etika kepemimpinan yang berlandaskan iman. Dengan menjadikan Debora sebagai tokoh model dalam proses pembelajaran, Pendidikan Agama Kristen dapat menjadi sarana strategis dalam membentuk manusia yang berintegritas, adil, dan bertanggung jawab secara sosial maupun spiritual.Dampak dari temuan ini mendorong gereja dan lembaga pendidikan Kristen untuk mengevaluasi kembali pandangan kepemimpinan yang cenderung bias gender, serta memberikan ruang teologis dan praktis bagi perempuan untuk berperan aktif sebagai pemimpin dalam pelayanan dan masyarakat saat ini.

This study explores the figure of Deborah in Judges 4:1–24 as a female leader in the context of the predominantly male-dominated culture and religion of ancient Israel. In ancient Israelite society, women were rarely recognized as leaders, although there were some individuals like Deborah who showed otherwise. However, there is still little in-depth theological and rhetorical study of the value of Deborah's leadership and its relationship to the church and modern society. The purpose of this study is to explore the role and value of Deborah's leadership as an example of divine leadership that is inclusive, ethical, and transformative. With a qualitative method based on literature studies, rhetorical interpretation analysis is applied to examine the text of Judges 4:1–24, and supported by transformational leadership theory and feminist perspectives in theology. The findings of this study show that Deborah is a leader who combines judicial and spiritual functions, with a leadership style that is courageous, collaborative, and faithful to the Divine will. He proved that leadership is not determined by gender, but by integrity, vision, and call from God. The results of this study also show that Deborah's leadership values are very relevant to be integrated into Christian Religious Education, especially in forming a young generation of Christians who are strong in character, dare to voice the truth, and have a leadership ethics based on faith. By making Deborah a model figure in the learning process, Christian Religious Education can be a strategic means in shaping human beings with integrity, justice, and social and spiritual responsibility. The impact of these findings encourages churches and Christian educational institutions to re-evaluate gender-biased views of leadership, as well as provide theological and practical space for women to play an active role as leaders in ministry and society today.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30