MINDFULNESS SEBAGAI PREDIKTOR PENURUNAN PSYCHOLOGICAL DISTRESS PADA MAHASISWA
Kata Kunci:
Mindfulness, Psychological Distress, MahasiswaAbstrak
Students are in a developmental stage characterized by substantial academic, social, and emotional demands. The pressures often increase the risk of psychological distress, including anxiety, stress, and depressive symptoms. Mindfulness has been widely recognized as a protective factor that supports individuals in managing psychological challenges. This study aims to examine the influence of mindfulness on psychological distress among students of the Faculty of Teacher Training and Education at Muhammadiyah University of Tasikmalaya, Class of 2022. The research employed a quantitative correlational design with a sample of 178 students. Data were collected using the Mindful Attention Awareness Scale (MAAS) and a distress scale based on anxiety and depression indicators proposed by Mirowsky and Ross. Simple regression analysis revealed that mindfulness had a negative and significant effect on psychological distress (R = 0.568; R2 = 0.322; p < 0.05). These findings indicate that students with higher levels of mindfulness tend to experience lower psychological distress. The results emphasize the importance of integrating mindfulness-based programs into guidance and counseling services to promote students’ mental well-being.
Mahasiswa berada pada fase perkembangan yang penuh tekanan akademik, sosial, dan emosional. Berbagai tuntutan tersebut berpotensi menimbulkan psychological distress berupa kecemasan, stres, serta gejala depresi. Mindfulness telah banyak dikaji sebagai faktor protektif yang dapat membantu individu mengelola tekanan psikologis. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh mindfulness terhadap psychological distress pada mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Angkatan 2022. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan sampel 178 mahasiswa. Instrumen yang digunakan meliputi Mindful Attention Awareness Scale (MAAS) serta skala distress yang mengacu pada indikator kecemasan dan depresi dari Mirowsky dan Ross. Analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa mindfulness berpengaruh negatif dan signifikan terhadap psychological distress (R = 0.568; R2 = 0.322; p < 0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa mahasiswa dengan tingkat mindfulness tinggi cenderung mengalami distress yang lebih rendah. Hasil penelitian menegaskan pentingnya penguatan program berbasis mindfulness dalam layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kesehatan mental mahasiswa.




