BUDAYA SAPA SALAM DAN TERIMAKASIH DI SMPN 4 SELONG : KAJIAN GEOGRAFI, EKONOMI, SEJARAH DAN SOSIOLOGI

Penulis

  • Nuro Sholihah Universitas Hamzanwadi
  • Lira Sestina Utami Universitas Hamzanwadi
  • Nurul Arma Rohayanti Universitas Hamzanwadi
  • Yuhaniza Nahdhiyah Universitas Hamzanwadi
  • Lalu Saparwadi Universitas Hamzanwadi
  • Moh. Wanda Aji Universitas Hamzanwadi
  • M Rozikin Irham Universitas Hamzanwadi
  • Nabila Amalia Universitas Hamzanwadi
  • Siti Nur Khadijah Universitas Hamzanwadi

Kata Kunci:

Budaya Sekolah, Sapa Salam Terima Kasih, Pendidikan Karakter, Siswa, SMPN 4 Selong

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan budaya sapa, salam, dan terima kasih di SMPN 4 Selong serta menganalisis dampaknya terhadap pembentukan karakter siswa. Budaya ini telah lama menjadi bagian dari tradisi sekolah, namun kembali diperkuat sejak tahun 2021 sebagai respons terhadap kondisi sosial siswa yang sebagian besar berasal dari keluarga dengan perhatian dan bimbingan orang tua yang minim. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan penelitian meliputi kepala sekolah, guru, dan beberapa siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan budaya sapa, salam, dan terima kasih dilakukan melalui berbagai strategi, seperti bimbingan langsung di gerbang sekolah, penguatan pada kegiatan IMTAK, penyampaian amanat pada upacara Senin, integrasi nilai karakter dalam pembelajaran, serta keteladanan guru. Temuan juga mengungkap bahwa salah satu faktor penghambat utama adalah latar belakang keluarga yang kurang mendukung pembiasaan etika dan sopan santun. Meskipun demikian, budaya ini memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perilaku siswa, meningkatkan etika komunikasi, membentuk kebiasaan menghargai, serta memperbaiki suasana sosial sekolah. Selain itu, penerapan budaya ini berkontribusi pada peningkatan citra sekolah sebagai institusi yang menekankan pendidikan karakter. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan internalisasi nilai sapa, salam, dan terima kasih sangat bergantung pada konsistensi sekolah, keteladanan guru, serta dukungan lingkungan sosial.

This study aims to describe the implementation of the “greeting, salutation, and gratitude” culture at SMPN 4 Selong and analyze its impact on students’ character development. Although this cultural practice has long existed, it was revitalized in 2021 in response to the social conditions of students, many of whom come from families with limited parental attention and guidance. This research employs a descriptive qualitative approach, with data collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The participants included the school principal, teachers, and several students. The findings reveal that the implementation of this character culture is carried out through various strategies, such as direct guidance at the school gate, reinforcement during weekly IMTAK activities, moral messages in Monday ceremonies, integration of character values within classroom teaching, and consistent teacher role-modelling. The study also identifies that one of the main inhibiting factors is the students’ family background, which often lacks adequate support for ethical and polite behavior. Despite these challenges, the culture of greeting, salutation, and gratitude has shown significant positive impacts on students’ attitudes, communication ethics, and social interactions, while also improving the overall school climate. Furthermore, its implementation contributes to the enhancement of the school’s public image as an institution committed to character education. The study concludes that the success of this cultural internalization depends largely on the school’s consistency, teacher exemplarity, and supportive social environment.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-30