TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SMPN 1 KOTA KUPANG DALAM MEMAHAMI PEMBELAJARAN MENGGAMBAR PERSPEKTIF DENGAN SATU TITIK HILANG
Kata Kunci:
Perspektif, Horizon, Titik Hilang, Garis ProyeksiAbstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Kupang dalam pembelajaran menggambar perspektif satu titik hilang. Latar belakang penelitian didasarkan pada tuntutan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran bermakna, termasuk dalam seni rupa. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik observasi dan dokumentasi terhadap lima karya gambar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian siswa mampu menerapkan prinsip dasar perspektif, seperti penggunaan garis horizon, titik hilang, dan penyusutan ukuran objek sesuai jarak pandang. Namun, masih ditemukan ketidaktepatan dalam proporsi, arah garis perspektif, dan konsistensi bentuk. Perbedaan kemampuan ini dipengaruhi oleh variasi minat, bakat, dan pemahaman konsep dasar menggambar. Secara keseluruhan, pemahaman siswa telah berkembang, tetapi masih diperlukan pembelajaran kreatif, latihan terarah, dan bimbingan intensif untuk meningkatkan kemampuan mereka.
This study aims to determine the level of understanding of eighth-grade students at SMPN 1 Kota Kupang in learning one-point perspective drawing. The research is grounded in the Merdeka Curriculum, which emphasizes meaningful and in-depth learning, including in visual arts. A descriptive method was employed, using observation and documentation techniques to analyze five student artworks. The findings show that some students were able to apply basic perspective principles, such as the use of the horizon line, vanishing point, and the gradual reduction of object size according to viewing distance. However, inaccuracies were still found in proportions, perspective line directions, and consistency of shapes. These differences in ability were influenced by variations in interest, talent, and understanding of basic drawing concepts. Overall, students’ understanding has improved, but creative teaching methods, structured practice, and intensive guidance are still needed to enhance their skillsh.




