ORGANISASI KEAGAMAAN PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL: NAHDLATUL ULAMA (NU) 1926-1945
Kata Kunci:
Organisasi, Keagamaan, Pergerakan Nasional, NU 1926-1945Abstrak
Artikel ini mengulas evolusi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia sepanjang pergerakan nasional dari tahun 1926 hingga saat ini. Dengan pendekatan sejarah dan analisis perkembangan sosial, penelitian ini mengeksplorasi transformasi organisasi, peran politik, serta dampaknya terhadap masyarakat dan negara. NU, didirikan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari sebagai respons terhadap modernisasi Islam, tumbuh menjadi kekuatan sosial dan politik yang signifikan dalam sejarah Indonesia. Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian Sejarah yaitu, heuristik (pengumpulan sumber), kritik, interpretasi, historiografi (penulisan). Hasil dari penelitian ini adalah pada masa pergerakan kemerdekaan hingga era reformasi, NU terlibat dalam proses politik dan pembentukan identitas nasional. Dengan jaringan kelembagaan yang kuat, NU menyediakan layanan sosial, pendidikan, dan kesehatan yang berdampak pada masyarakat di seluruh Indonesia. Namun, organisasi ini juga dihadapkan pada tantangan seperti modernisasi internal, pluralitas politik, dan isu-isu keagamaan kontemporer. Penelitian ini menyoroti peran NU dalam mengamankan pluralisme agama, mempromosikan perdamaian, dan memperjuangkan keadilan sosial. Implikasi politik NU juga diperdebatkan, dengan pandangan yang beragam tentang hubungan antara agama dan negara.