Mengestimasi Pertumbuhan Jumlah Nasabah Melalui Penguatan Digital Banking Pada Bsi Pasca Merger
(Studi Kasus: BSI KCP. Padang Panjang)
Kata Kunci:
Forecasting model, perbankan syariah, jumlah nasabah, merger bankAbstrak
Pertumbuhan nasabah melalui penguatan digital banking dan meramal (Forecasting) violume nasabah BSI KCP. Padang Panjang Pasca Merjer periode 2023-2028 Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif berjenis kuantitatif menganalisis data yang berupa angka dalam bentuk matematis dengan menggunakan pendekatan (forcasting) atau dikenal dengan istilah meramal atau memperkirakan jumlah volume/jumlahpertumbuhan nasabah pada Bank Syariah Indonesia (BSI) selama periode 2023-2028. Penelitian ini dilakukan secara langsung ke Bank Syariah Indonesia KCP Padang Panjang. pada tanggal 4 April 2023 s/d 4 Juli 2023 Jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder yang berjenis time series yang diperoleh secara langsung dari BSI KCP Padang Panjang jumlah pembukaan rekening secara online selama periode 2021-2023 pasca merger. teknik pengumpulan data dengan studi dokumenter dan wawncara langsung dengan pihak terkait. Hasil peneltian Model analisis yang tepat dalam mengukur prediksi pertumbuhan nasabah pembuka rekening online yakni analisis trend linear yang memiliki tingkat kesalahan yang paling kecil. Nasabah yang membuka rekening online selama periode 2023-2025 pada BSI KCP Padang Panjang diprediksi akan meningkat selama periode 2023-2028 dengan rata-rata kenaikan yang terjadi sebesar 33%. dikarenakan bahwa Digital Banking mampu menjadi solusi serta memberikan kemudahan dan keamanan bagi nasabah.Model analisis yang tepat dalam mengukur prediksi pertumbuhan pembuka rekening ofline yakni analisis Trend Eksponensial yang memiliki tingkat kesalahan yang paling kecil. Nasabah yang membuka rekening ofline selama periode 2023-2028 pada BSI KCP Padang Panjang akan mengalami penurunan yang signifikan secara bruntun mencapai -39% dalam kurun 5 periode tahun kedepan. Hal ini dikarenakan banyak nasabah yang bertransformasi transaksi yang semulanya ofline tetapi sekarang sudah bisa online yang tidak perlu keluar rumah sehingga memuncul persepsi keamanan, kemudahan, dan kemanfaatan bagi nasabah.