PENGARUH DINAMIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT TERHADAP FLUKTUASI INFLASI DI INDONESIA TAHUN 2020 – 2023

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber kejutan yang memengaruhi laju inflasi di Indonesia, guna memberikan dasar yang lebih akurat bagi perumusan kebijakan moneter yang efektif dan responsif. Studi ini didasari oleh pemahaman bahwa fluktuasi inflasi dalam jangka pendek sering kali dipicu oleh kejutan dari sisi permintaan maupun penawaran agregat, yang masing-masing memerlukan respons kebijakan yang berbeda. Penelitian menggunakan metode Structural Vector Autoregression (SVAR) dengan data sekunder triwulanan dari tahun 2020 hingga 2023, mencakup variabel Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Produk Domestik Bruto (PDB) riil. Analisis dilakukan dengan perangkat lunak EViews 4.0, diawali dengan pengujian stasioneritas data melalui uji akar unit (DF dan ADF) dan dilanjutkan dengan uji kointegrasi Johansen untuk mengetahui hubungan jangka panjang antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua variabel bersifat tidak stasioner pada level, namun menjadi stasioner setelah diferensiasi pertama (I(1)), serta terdapat hubungan kointegrasi antara IHK dan PDB. Temuan ini menegaskan pentingnya membedakan antara inflasi inti dan inflasi non-inti dalam kerangka kebijakan inflation targeting, serta menunjukkan bahwa shock dari sisi permintaan dan penawaran memiliki kontribusi yang berbeda terhadap fluktuasi inflasi. Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah pentingnya perumusan kebijakan moneter yang adaptif terhadap jenis kejutan yang terjadi, dengan tetap mempertahankan independensi bank sentral dalam menjaga stabilitas harga.

This research aims to identify the sources of shocks that affect the rate of inflation in Indonesia, in order to provide a more accurate basis for the formulation of effective and responsive monetary policy. This study is based on the understanding that short-term inflation fluctuations are often triggered by shocks from both demand and aggregate supply, each of which requires a different policy response. The research uses the Structural Vector Autoregression (SVAR) method with quarterly secondary data from 2020 to 2023, covering the Consumer Price Index (CPI) and real Gross Domestic Product (GDP) variables. The analysis was conducted using EViews 4.0 software, starting with a stationarity test of the data through unit root tests (DF and ADF), followed by Johansen cointegration tests to determine the long-term relationship between variables. The research results indicate that both variables are non-stationary at level, but become stationary after the first differentiation (I(1)), and there is a cointegration relationship between CPI and GDP. These findings emphasize the importance of distinguishing between core inflation and non-core inflation within the framework of inflation targeting policy, and demonstrate that shocks from both demand and supply sides have different contributions to inflation fluctuations. The policy implications of this research stress the importance of formulating monetary policy that is adaptive to the types of shocks occurring, while maintaining the independence of the central bank in preserving price stability.