ANALISIS KOMPREHENSIF DINAMIKA HARGA, KEBIJAKAN, DAN RANTAI PASOK MINYAK GORENG DI INDONESIA: STUDI KASUS FENOMENA KELANGKAAN DAN PANIC BUYING DI MEDAN DENAI
Kata Kunci:
Dinamika Harga Minyak Goreng, Kebijakan Pemerintah, Rantai Pasok CPO, Panic BuyingAbstrak
Studi ini menganalisis kompleksitas dinamika harga, kebijakan, dan rantai pasok minyak goreng di Indonesia. Meskipun Indonesia adalah produsen CPO (Crude Palm Oil) terbesar di dunia, gejolak harga dan kelangkaan yang terjadi pada 2021-2022 menunjukkan adanya kegagalan sistemik. Faktor-faktor penyebab meliputi: fluktuasi harga CPO global, tata kelola yang lemah dengan dugaan praktik kartel, serta kebijakan pemerintah seperti HET dan DMO yang kurang efektif. Selain itu, perilaku panic buying masyarakat, seperti yang terjadi di Kota Medan Denai saat awal pandemi COVID-19, memperburuk kondisi pasar. Intervensi kebijakan dari pemerintah diperlukan, namun perlu mencakup perbaikan tata kelola, penegakan hukum yang tegas, dan optimalisasi sistem distribusi untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan minyak goreng yang berkelanjutan.
This study analyzes the complex dynamics of cooking oil prices, policies, and supply chains in Indonesia. Although Indonesia is the world's largest producer of CPO (Crude Palm Oil), the price volatility and shortages that occurred in 2021-2022 suggest a systemic failure. Contributing factors include: global CPO price fluctuations, weak governance with alleged cartel practices, and ineffective government policies such as price ceiling and DMO. In addition, people's panic buying behavior, such as what happened in Medan Denai City at the beginning of the COVID-19 pandemic, worsened market conditions. Policy interventions from the government are needed, but need to include improved governance, strict law enforcement, and optimization of the distribution system to ensure price stability and sustainable availability of cooking oil.




