ETIKA BISNIS DALAM PERPEKTIF ISLAM
Kata Kunci:
Etika, Bisnis, IslamAbstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Etika bisnis dalam perspektif Al-Qur’an, dengan menggunakan kajian pustaka (library research) sebagai metode penelitian, yaitu mengumpulkan data dari kepustakaan. Hasil penelitian menemukan bahwa permasalahan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan maraknya perilaku menyimpang dalam berbisnis, diharapkan para pelaku usaha dapat menerapkan etika bisnis sebagaimana yang diatur dalam Islam. Dalam ajaran Islam, kegiatan berbisnis sangat dianjurkan, namun harus sesuai dengan apa yang telah ditetapkan baik oleh Al-Qur’an maupun Hadits Nabi. Keduanya menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Di antara pedoman tersebut juga terdapat beberapa kode etik dalam berdagang menurut Islam, seperti jujur, amanah, menghindari riba, menepati janji, menghindari penipuan, tidak curang dalam menimbang, tidak meremehkan pedagang lain, dan tidak menimbun barang.
The aim of this research is to find out ho business sthics is from the perspective of the Al-Qur’an, Researchers use the library research method, namely collecting data from the literature. The research results show Economic problems cannot be separated from human life. With the rise of deviant behavior in business, it is hoped that business people can carry out business ethics that are regulated in Islam. In Islamic teachings, business activities are highly recommended, but they must be in accordance with what has been determined by both the Koran and the Sunnah of the Prophet. Both serve as guidelines for Muslims in carrying out their business activities. Among these guidelines, there are also several codes of ethics in trading according to Islam, including sidiq (honesty), amanah (responsibility), not committing usury, keeping promises, not committing fraud, not tathfif (cheating in the scales), not badmouthing traders. On the other hand, don't hoard things.