ANALISIS MINAT MENABUNG ANGGOTA KELOMPOK TANI DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (STUDI KASUS PADA ANGGOTA KELOMPOK TANI DI NAGARI KOTO TANGAH, KECAMATAN TILATANG KAMANG)
Kata Kunci:
Minat Menabung, Kelompok Tani, Lembaga Keungan Syariah, Edukasi, PromosiAbstrak
Dalam perekonomian modern menabung merupakan perilaku yang sangat baik dalam ekonomi. Namun, sebagian masyarakat yang mempunyai kemampuan finansial justru kurang memiliki minat untuk menabung. Teori minat menabung menyatakan bahwa factor untuk menabung muncul dari keinginan individu yang berasal dari kesadaran dan motivasi pribadi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap 25 orang anggota kelompok tani di Nagari Koto Tangah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani belum tertarik menabung di lembaga keuangan syariah karena minimnya pengetahuan tentang prinsip syariah, kurangnya promosi dari pihak bank syariah, serta adanya persepsi bahwa bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional. Selain itu, gaya hidup konsumtif dan kebiasaan menyimpan uang dalam bentuk emas juga menjadi kendala. Faktor internal seperti kepercayaan terhadap nilai-nilai Islam belum sepenuhnya mendorong perilaku finansial yang sesuai, dan faktor eksternal seperti pelayanan serta pengaruh keluarga turut membentuk keputusan menabung. Penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi berkelanjutan, strategi promosi yang kuat kepada para petani, serta peningkatan kualitas layanan berbasis prinsip syariah untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah di kalangan petani.
This study aims to empirically investigate and analyze the influence of supervisory support and psychological capital on work motivation. It is an Explanatory Research designed to explain the relationship between Psychological Capital, Supervisory Support, and work motivation. The respondents of this study consisted of 63 human resources from the Regional Revenue Agency of Kotawaringin Barat Regency, including both civil servants and non-civil servants, excluding those in High Leadership Positions (JPT). Data collection was conducted using a semantic differential scale ranging from 1 to 5. The sampling technique employed was the census method, where the entire population was used as the sample. Data analysis was performed using the Partial Least Square (PLS) approach in structural equation modeling. The study results indicate that: (1) good Supervisory Support significantly enhances Psychological Capital; (2) better Supervisory Support promotes increased work motivation; and (3) higher Psychological Capital contributes to improved work motivation. These findings emphasize the critical role of supervisory support and psychological capital in motivating employees.




