ANALISIS KETERTARIKAN UMKM DALAM MENGAKSES PEMBIAYAAN PADA FINTECH LENDING

( Studi Kasus pelaku UMKM di Nagari Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya)

Penulis

  • Intan Cahyani UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Indika Juang Putra UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • M. Immuddin UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi
  • Rini Elvira UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Kata Kunci:

UMKM, Fintech Lending, Pembiayaan, Ketertarikan

Abstrak

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, namun kerap menghadapi kendala dalam mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal, seperti perbankan, akibat keterbatasan agunan dan prosedur administrasi yang kompleks. Fintech lending hadir sebagai alternatif pembiayaan berbasis teknologi yang menawarkan proses yang lebih cepat, mudah, dan tanpa jaminan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kendala yang dihadapi pelaku usaha mikro dalam mengakses pembiayaan formal serta faktor-faktor yang mempengaruhi ketertarikan mereka terhadap layanan fintech lending di Nagari Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi terhadap 30 pelaku usaha mikro yang aktif menggunakan fintech lending. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama dalam mengakses pembiayaan formal adalah keterbatasan agunan dan riwayat kredit buruk. Sementara itu, ketertarikan terhadap fintech lending dipengaruhi oleh empat faktor utama berdasarkan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating conditions. Fintech lending dinilai memberikan kemudahan akses, proses pencairan dana yang cepat, serta tidak membutuhkan jaminan, sehingga menjadi pilihan utama pelaku usaha mikro dalam memperoleh pembiayaan. Temuan ini menunjukkan pentingnya pengembangan layanan keuangan berbasis teknologi yang lebih inklusif untuk mendukung pertumbuhan sektor UMKM.

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a vital role in the national economy but often face difficulties in accessing financing from formal financial institutions due to collateral limitations and complex administrative procedures. Fintech lending has emerged as a technology-based alternative that offers faster, simpler, and collateral-free loan processes. This study aims to analyze the obstacles faced by micro-enterprise actors in accessing formal financing, as well as the factors influencing their interest in using fintech lending services in Nagari Sungai Dareh, Dharmasraya Regency. This research uses a descriptive qualitative approach, with data collected through interviews and documentation involving 30 micro-enterprise actors actively using fintech lending. The results indicate that the main challenges in accessing formal financing are lack of collateral and poor credit history. Meanwhile, interest in fintech lending is influenced by four key factors based on the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), namely performance expectancy, effort expectancy, social influence, and facilitating conditions. Fintech lending is perceived as more accessible, faster in disbursement, and does not require collateral, making it the preferred financing option for micro-enterprise actors. These findings highlight the importance of developing inclusive technology-based financial services to support the growth of the MSME sector.

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-30