IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEMARITIMAN INDONESIA: ANALISIS TANTANGAN DAN PELUANG DALAM OPTIMALISASI EKONOMI BIRU BERKELANJUTAN
Kata Kunci:
Kebijakan Maritim, Optimalisasi Ekonomi BiruAbstrak
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan luas wilayah laut 5,9 juta km² memiliki potensi ekonomi maritim yang strategis untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Penelitian ini mengkaji implementasi kebijakan ekonomi biru dalam pengembangan sektor kemaritiman Indonesia menggunakan pendekatan deskriptif-analitis. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Keamanan Laut (Bakamla), akademisi maritim, dan pelaku usaha kelautan, serta studi dokumentasi kebijakan periode 2020-2025. Hasil penelitian menunjukkan Indonesia memiliki potensi besar di sektor perikanan dengan produksi 21,83 juta ton (2020) dan nilai ekspor USD 5,72 miliar (2021), pariwisata bahari dengan destinasi unggulan dari Sabang hingga Raja Ampat, transportasi laut melalui tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) bernilai USD 1,5 juta per hari, serta industri galangan kapal dan bioteknologi kelautan. Namun, terdapat tantangan signifikan berupa eksploitasi berlebihan sumber daya ikan, pencemaran laut, perubahan iklim yang mengancam 36,18% terumbu karang berkategori jelek, keterbatasan infrastruktur, kekurangan SDM terampil, dan tumpang tindih regulasi antarinstansi. Pemerintah merespons melalui Kebijakan Kelautan Indonesia (Perpres No. 16/2017) dengan tujuh pilar: pengelolaan sumber daya kelautan dan SDM, pertahanan dan keamanan maritim, tata kelola kelembagaan, ekonomi dan infrastruktur, pengelolaan ruang laut, perlindungan lingkungan laut, serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 dan Visi Indonesia 2045. Implementasi ekonomi biru yang efektif memerlukan sinergi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan koordinasi kuat antarinstansi, peningkatan investasi infrastruktur maritim, penguatan penegakan hukum laut, dan pengembangan kapasitas SDM untuk mengoptimalkan kontribusi sektor maritim dari 2,76% PDB (2021) menuju target 12,5% PDB pada 2045, mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan salah satu dari lima ekonomi terbesar global.




