REVITALISASI WAWASAN NUSANTARA MELALUI PENGUATAN WAWASAN KEMARITIMAN DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
Kata Kunci:
Revitalisasi Wawasan Nusantara, Penguatan Wawasan Kemaritiman, Poros Maritim DuniaAbstrak
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah laut 5,8 juta km² dan garis pantai sepanjang 104.000 km memiliki potensi ekonomi maritim yang sangat besar namun belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis kondisi aktual wawasan kemaritiman Indonesia, mengidentifikasi tantangan dalam mewujudkan visi Poros Maritim Dunia, dan merumuskan strategi penguatan ekonomi biru berkelanjutan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka terhadap jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi periode 2022-2025, penelitian ini mengungkapkan bahwa kontribusi sektor maritim terhadap PDB nasional hanya mencapai 11,31% pada tahun 2020, jauh di bawah potensi yang seharusnya. Tantangan utama meliputi infrastruktur yang belum memadai, rendahnya kesadaran maritim masyarakat (kurang dari 5%), isu keamanan maritim seperti illegal fishing dan intrusi kapal asing, degradasi ekosistem laut, serta lemahnya koordinasi antarsektor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengoptimalkan ekonomi biru berkelanjutan, diperlukan strategi komprehensif yang meliputi: (1) peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan maritim dan kurikulum berbasis kemaritiman; (2) pembangunan infrastruktur konektivitas maritim termasuk program tol laut; (3) desentralisasi pengelolaan sumber daya kelautan; (4) modernisasi sistem pengawasan berbasis teknologi (AI, IoT, satelit); (5) penguatan kerja sama internasional dalam keamanan maritim; dan (6) implementasi kebijakan lingkungan yang ketat untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut. Dengan implementasi strategi terintegrasi yang melibatkan kolaborasi pentahelix (pemerintah, bisnis, media, akademisi, dan masyarakat), Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan visi sebagai poros maritim dunia dan mencapai Indonesia Emas 2045 dengan ekonomi maritim yang kuat, berkelanjutan, dan berdaya saing global.




