STUDI KASUS PENERAPAN TERAPI PIJAT WOOLWICH UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI RUANG GARUDA RUMAH SAKIT QIM
Kata Kunci:
Terapi pijat woolwich efektif meningkatkan produksi ASIAbstrak
Latar belakang: Masalah menyusui tidak efektif sering dialami pada pasien post sectio caesarea, yang mengakibatkan ketidakpuasan bayi mendapatkan ASI. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan pijat woolwich. Pijat woolwich merupakan teknik menggabungkan pijatan lembut pada payudara dengan stimulasi refleks pada tubuh ibu untuk meningkatkan sirkulasi darah ke payudara, merangsang produksi hormon prolaktin dan membantu mengoptimalkan aliran ASI.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian pijat woolwich dalam meningkatkan produksi ASI pada pasien post sectio caesarea. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode studi kasus, dilakukan pada satu pasien ibu melahirkan dengan post sectio caesarea yang dirawat di ruang nifas. Perawatan dilakukan selama 2 hari dari tanggal 9 - 10 Januari 2024. Pijat woolwich dilakukan 2 kali sehari selama 2 hari di rawat. Hasil: Setelah dilakukan pengelolaan selama 2 hari pada ibu post sectio caesarea pada pengkajian awal didapatkan data pasien mengatakan ASI nya belum keluar, pasien mengatakan cemas karena ASI belum keluar, pemeriksaan payudara teraba lembek, kedua puting sedikit menonjol, saat menyusui ASI tampak belum keluar dan tidak menetes, bayi menghisap sebentar, bayi rewel dan bayi belum BAK setelah 4 jam lahir. Setelah dilakukan pijat woolwich selama 2 hari, kecukupan atau penilaian produksi ASI tercapai dilihat dari 4 tanda pada bayi dan 7 tanda pada ibu. Tanda pada bayi yaitu pasien mengatakan bayi buang air kecil 8 kali dalam 24 jam, warna urin kuning jernih, warna feses pertama kali berwarna hijau pekat dan lengket, bayi tampak tertidur setelah selesai menyusui. Tanda pada ibu yaitu pasien mengatakan payudara terasa tegang karena terisi ASI, pasien merasa nyaman atau rileks saat menyusui bayinya, pasien menyusui bayinya lebih dari 8 kali dalam 1 hari, pasien mengatakan puting tidak lecet, pasien mengatakan menggunakan kedua payudara secara bergantian saat menyusui, payudara terasa kosong atau lembek setelah selesai menyusui, dan posisi perlekatan benar.