PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP DIARE PADA BALITA
Kata Kunci:
Balia,, Diare, Madu.Abstrak
Pendahuluan: Balita merupakan sosok yang rentan tertular penyakit salah satunya diare. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah keadaan buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari 24 jam dengan tinja cair. Kasus diare pada balita di Indonesia pada tahun 2019 ditemukan sebanyak 1.591.955 kasus. Faktor utama penyebab penyakit diare pada bayi dan balita adalah infeksi pada saluran digestif, terapi makanan dapat menjadi tambahan dalam tatalaksana penanganan diare pada balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian madu terhadap diare pada balita di Puskesmas Cipeucang tahun 2024. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Responden 1 yang diberikan intervensi madu selama 1 minggu. Sedangkan untuk Responden 2 tidak diberikan intervensi yang hanya diberikan oralit dan zinc. Hasil: Hasil asuhan kebidanan bahwa pada Responden 1 yang diberikan intervensi madu terapat pengaruh dengan adanya penurunan frekuensi menjadi 1-2 kali, konsistensi menjadi lembek, dan lamanya diare lebih cepat sembuh yaitu dalam 6 hari selama 1 minggu diberikan intevensi. Sedangkan untuk Responden 2 yang tidak diberikan intervensi yang hanya diberikan oralit dan zinc terdapat perbedaan dalam penurunan frekuensi yang masih 4-5 kali, konsistensi BAB masih cair dan waktu penyembuhan yang lebih lama yaitu 9 hari. Kesimpulan: Madu terbukti efektif dalam penyembuhan diare pada balita dengan adanya perbedaan penurunan frekuensi, konsitensi BAB dan waktu penyembuhan yang lebih cepat, dibandingkan dengan balita yang tidak diberikan intervensi dengan pemberian madu.