PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN JUMPING JACK DAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN KARDIORESPIRASI AKTIVITAS RENDAH PADA REMAJA

Abstrak

Latar Belakang: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah metabolik, penyakit kronis,kardiovaskuler dan keganasan.Saat ini diperkirakan 23% kelompok dewasa muda tergolong kurang aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat berdampak pada kebugaran fisik (physical fitness) salah satunya adalah penurunan daya tahan kardiorespirasi Daya tahan kardiorespirasi sangat penting untuk mendukung kerja otot, menyerap oksigen, dan menyebarkannya ke seluruh jaringan otot yang aktif untuk digunakan dalam metabolisme. Kebugaran kardiorespirasi penting untuk menghindari berbagai penyakit.beberapa latihan yang cocok untuk meningkatkan kardiorespirasi diantaranya adalah jumping jack dan skipping.Tujuan:Untuk mengetahui perbedaan latihan jumping jack dan skiping terhadap peningkatan kardiorespirasi aktivitas rendah pada remaja.Metode: Eksperimental dengan rancangan pre and post test two group design, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sampel berjumlah 38 orang dengan program latihan 3x seminggu selama 6 minggu. Kelompok I diberikan intervensi skipping dan kelompok II diberikan jumping jack. Alat ukur pada penelitian ini adalah harverd step test Hasil: Hasil analisis data dengan wilcoxon pada kelompok I dan II menunjukkan nilai p=0,00 (p<0,05). Hal ini menunjukan adanya pengaruh pada setiap kelompok dan terjadi peningkatan kardiorespirasi. Hasil analisis dengan mann whitney u test pada kelompok III menunjukkan skipping dan jumping jack sama bernilai p=0,34 (p<0,05) berarti tidak ada perbedaan pengaruh latihan jumping jack dan skipping untuk meningkatkan kardiorespirasi aktivitas rendah pada remaja. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengaruh latihan skipping dan jumping jack untuk meningkatkan kardiorespirasi aktivitas rendah pada remaja. Saran: untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan variabel penelitian yang lebih banyak