EDUKASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI KEPADA KADER KESEHATAN DI DESA MIPIRAN PADAMARA
Kata Kunci:
Hipertensi, Kader Kesehatan, Kepatuhan Minum Obat Anti HipertensiAbstrak
Hipertensi (darah tinggi) atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana tekanan darah sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan darah diastolik melebihi 90 mmHg. Berdasarkan hasil pra survei pada kader kesehatan Desa Mipiran terdapat 113 orang mengalami hipertensi dan belum mengetahui tindakan farmakologis untuk membantu menurunkan hipertensi. Sehingga, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat guna meningkatkan pengetahuan kader kesehatan mengenai kepatuhan minum obat antihipertensi sebagai upaya penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi, meningkatkan kemampuan kader dalam menyampaikan informasi, dan minat kader untuk menyampaikan kembali informasi tentang kepatuhan minum obat antihipertensi dengan menggunakan metode ceramah. Evaluasi peningkatan pengetahuan dengan cara pre test dan post test, evaluasi kemampuan kader dalam menyampaikan informasi dan minat menggunakan lembar checklist. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dan diikuti oleh 13 kader. Hasil dari kegiatan ini adanya peningkatan pengetahuan dari nilai rata-rata 63,74 menjadi 78,30. Kemampuan kader dalam menyampaikan informasi didapatkan sebanyak 77% memilki tingkat keterampilan dalam kategori baik. Minat kader untuk menyampaikan kembali informasi didapatkan 13 peserta (100%) menjawab pernyataan dalam kategori minat tinggi. Kesimpulan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan menyampaikan informasi melalui pendidikan kesehatan, serta minat kader untuk menyampaikan kembali informasi tentang kepatuhan minum obat antihipertensi.
Hypertension (high blood pressure) is a condition where systolic blood pressure is >140 mmHg and diastolic blood pressure is >90 mmHg. Based on the results of a pre-survey of Mipiran Village health cadres, there were 113 people experiencing hypertension and did not know about pharmacological measures to help reduce hypertension. Thus, community service activities are carried out aimed at increasing health cadres' knowledge about adherence to taking antihypertensive medication as an effort to reduce blood pressure in hypertension sufferers, increasing cadres' ability to convey information, and cadres' interest in conveying information about adherence to antihypertensive medication using the lecture method. Evaluation of increased knowledge by means of pre-test and post-test, while evaluating cadres' ability to convey information and interests using a checklist sheet. This activity was carried out over 2 meetings and was attended by 13 cadres. The results of this activity showed an increase in knowledge from an average value of 63.74 to 78.30. It was found that 77% of cadres' ability to convey information had a skill level in the good category. cadres' interest in conveying information was found by 13 participants (100%) answering the statement in the high interest category. The conclusion of this activity is that there is an increase in knowledge and ability to convey information through health education, as well as cadres' interest in conveying information about compliance with taking antihypertensive medication.