EFEKTIVITAS SENAM AEROBIC LOW IMPACT TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI
Kata Kunci:
Senam Aerobic Low Impct, Tekanan DarahAbstrak
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi, yang terjadi ketika tekanan darah sistolik melebihi 130mmHg atau tekanan darah diastolik melebihi 80mmHg. Tekanan darah sistolik antara 130-140mmHg dikaitkan dengan risiko AMI dan serangan stroke dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan darah sistolik yang normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas senam aerobik low impact dalam mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian pre-eksperimental, menggunakan rancangan One-group pre-post test design, serta pemilihan sampel dengan metode Random sampling yang melibatkan 35 responden. Karena penelitian ini menggunakan skala rasio, uji statistik yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Sebelum menjalani sesi senam, tekanan darah sistolik tertinggi pada pre-test adalah 183, dan yang terendah adalah 137, dengan rata-rata sebesar 147,00. Nilai tekanan darah diastolik tertinggi adalah 90, dan yang terendah adalah 80, dengan rata-rata sebesar 83,00. Setelah mengikuti sesi senam, hasil post-test menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik tertinggi adalah 163, yang terendah adalah 123, dengan rata-rata sebesar 137,00. Nilai tekanan darah diastolik tertinggi adalah 90, dan yang terendah adalah 63, dengan rata-rata sebesar 83,00. Analisis data menggunakan Uji Statistik Wilcoxon rank menunjukkan bahwa P-value=0,000, yang kurang dari tingkat signifikansi (α) 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan dalam tekanan darah sebelum dan setelah implementasi sesi senam.
Hypertension is a condition of high blood pressure, which occurs when systolic blood pressure exceeds 130mmHg or diastolic blood pressure exceeds 80mmHg. Systolic blood pressure between 130-140mmHg is associated with a two times higher risk of AMI and stroke compared with normal systolic blood pressure. The aim of this study was to assess the effectiveness of low impact aerobic exercise in controlling blood pressure in hypertensive patients at the Simpang Tiga Pekanbaru Community Health Center. The method used in this research is quantitative with a pre-experimental research design, using a one-group pre-post test design, and sample selection using a random sampling method involving 35 respondents. Because this research uses a ratio scale, the statistical test used is the Wilcoxon Test. Before undergoing the exercise session, the highest systolic blood pressure on the pre-test was 183, and the lowest was 137, with an average of 147.00. The highest diastolic blood pressure value was 90, and the lowest was 80, with an average of 83.00. After participating in the exercise session, the post-test results showed that the highest systolic blood pressure was 163, the lowest was 123, with an average of 137.00. The highest diastolic blood pressure value was 90, and the lowest was 63, with an average of 83.00. Data analysis using the Wilcoxon rank statistical test shows that P-value=0.000, which is less than the significance level (α) of 0.05. Therefore, it can be concluded that the alternative hypothesis (Ha) is accepted. The conclusion of this study is that there is a significant difference in blood pressure before and after implementing the exercise session.