PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN HIGH FLOW NASAL CANULA (HFNC) DAN NON-REBREATHING MASK (NRM) TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PASIEN GAGAL NAFAS AKUT DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RSUD KOTA TANJUNGPINANG
Kata Kunci:
NRM, HFNC, Gagal Nafas AkutAbstrak
Gagal nafas akut menempati urutan pertama dalam sistem kegawatan karena apabila seseorang mengalami gagal nafas maka waktu yang tersedia terbatas sehingga penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan. Gagal napas akut dapat disebabkan penyakit seperti pneumonia, gagal jantung, edema paru kardiogenik, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan eksaserbasi akut dari pulsasi obstruktif kronik dapat memicu dispnea atau manifestasi gagal pernafasan akut lainnya. Salah satu penanganan untuk mengatasi gagal nafas adalah pemberian bantuan pernafasan melalui ventilator yang berfungsi untuk membantu fungsi paru dalam pemenuhan oksigen tubuh. High Flow Nasal Canula (HFNC) merupakan terapi oksigen yang mampu mengalirkan tekanan hingga 100% dan kelembaban oksigen berada pada aliran maksimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keefektifan antara high flow nasal canula (HFNC) dan non-rebreathing mask (NRM) terhadap saturasi oksigen pasien gagal nafas akut Di Ruang Intensive Care Unit RSUD Kota Tanjungpinang. Rancangan penelitian ini adalah quasy eksperimental without control design. Sampel dalam penelitian ini pasien yang dirawat di RSUD Kota Tanjungpinang berjumlah 30 orang dan data dianalisa menggunakan uji wilcoxon range test. Hasil diketahui ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor saturasi oksigen pada saat pre-test dan post-test untuk kelompok menggunakan HFNC (mean pre-test= 88,33 menjadi mean post-test = 96,93) sedangkan kelompok menggunakan NRM (mean pre-test= 88,33 menjadi mean post-test = 93,27) dengan nilai p-value 0,001. Bagi rumah sakit terapi ini dapat dipertimbangkan sebagai tatalaksana pertama pada pasien gagal nafas akut di Intensive Care Unit untuk mengatasi penurunan saturasi oksigen.