HUBUNGAN PENGETAHUAN, POLA ASUH IBU DAN STATUS EKONOMI DALAM KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PETALING TAHUN 2024

Penulis

  • Suryani Institut Citra Internasional
  • Ns. Indri Puji Lestari Institut Citra Internasional
  • Ns. Ardiansyah Institut Citra Internasional

Kata Kunci:

Pengetahuan, Pola Asuh, Stunting, Status Ekonomi

Abstrak

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka bahwa tingginya kejadian stunting terdapat di puskesmas petaling sebanyak 82 orang pada tahun 2023, dan mengalami penurunan menjadi 62 orang pada bulan juli 2024. Wilayah Puskesmas Petaling masih menjadi wilayah tertinggi dibandingkan puskesmas lainnya. Menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode Cross-Sectional dengan teknik Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang di ukur pada bulan Juni tahun 2024 sebanyak 3.328 balita. Sampel penelitian ini adalah sebagian dari jumlah populasi stunting pada wilayah kerja Puskesmas Petaling tahun 2024 dengan perhitungan sampel menggunakan rumus lameshow didapatkan sampel penelitian yaitu sebanyak 94 balita. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dalam kejadian stunting dilihat dari P-Value 0,000<0,05. Ada hubungan antara pola asuh ibu dalam kejadian stunting dilihat dari P-Value 0,000<0,05. Ada hubungan antara status ekonomi dalam kejadian stunting dilihat dari P-Value 0,002<0,05. Hasil penelitian ini diharapkan agar terus menggencarkan program pencegahan stunting dan melakukan intervensi kepada masyarakat dalam mencegah stunting. Pemanfaatan kecanggihan teknologi dalam meningkatkan intervensi edukasi kepada masyarakat seperti menyebarluaskan dan membuat forum komunikasi, edukasi, dan informasi pencegahan stunting dalam media sosial dan website serta blog untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang stunting. Pengetahuan yang kurang baik bisa menyebabkan terjadinya kejadian stunting pada balita serta pola asuh ibu dan status ekonomi juga dapat mempengaruhi kejadian stunting yang membuat anak kekurangan asupan gizi, hal tersebut bisa mebuat tumbuh kembang anak jadi terlambat dibandingkan anak seusianya.

Stunting is a condition of failure to grow in children under five due to chronic malnutrition, Based on data from the Bangka Regency Health Office, a high incidence of stunting was found in the Petaling Health Center as many as 82 people in 2023, and decreased to 62 people in July 2024. The Petaling Health Center area is still the highest compared to other health centers. A quantitative research design using the cross-sectional method and the purposive sampling technique was used. The population in this study is all toddlers measured in June 2024 as many as 3,328 toddlers. The sample of this study is part of the stunting population in the working area of the Petaling Health Center in 2024 with the calculation of the sample using the lameshow formula obtained from the research sample, which is 94 toddlers.The results of this study indicate that there is a relationship between knowledge and stunting incidence as seen from P-Value 0.000<0.05. There is a relationship between maternal parenting style and stunting incidence as seen from P-Value 0.000<0.05. There is a relationship between economic status and stunting incidence as seen from P-Value 0.002<0.05. The results of this study are expected to continue intensifying stunting prevention programs and conducting interventions for the community to prevent stunting. Utilization of technological advancement in improving educational interventions in the community, such as disseminating and creating communication forums, education, and information on stunting prevention through social media, websites, and blogs to increase maternal knowledge about stunting. Poor knowledge can lead to stunting incidence in children under five, and maternal parenting style and economic status can also influence stunting incidents that cause children to lack nutritional intake, which can make child development delayed compared to children of the same age.

Unduhan

Diterbitkan

2025-04-29