HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN PENGARUH BUDAYA DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA ANAK USIA 24-36 BULAN DI KELURAHAN BANYURADEN
Kata Kunci:
Pengetahuan Ibu, Budaya, Praktik MP-ASIAbstrak
Pengetahuan ibu mengenai pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan faktor penting yang memengaruhi pola makan bayi, di mana tingkat pemahaman yang baik dapat berkontribusi pada pemenuhan gizi yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain pengetahuan, praktik pemberian MPASI juga dipengaruhi oleh faktor budaya, yang membentuk kebiasaan, kepercayaan, serta jenis makanan yang diberikan kepada bayi, sehingga dapat berdampak pada asupan gizi dan pola makan anak dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dan pengaruh budaya dengan praktik pemberian makanan pendamping ASI pada Anak usia 24-36 bulan di Kelurahan Banyuraden. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di seluruh Posyandu Kelurahan Banyuraden dengan populasi ibu dengan anak usia 24-36 bulan sebanyak 84 dan jumlah sampel 84 responden. Teknik penggambilan sampling menggunakan total sampling. Analisis terdiri dari analisa univariat untuk menyimpulkan distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan analisa Kendaal tau. Hasil analisa Uji Kendall tau pada variabel pengetahuan ibu didapatkan nilai p-value 0,000 dan variabel budaya mendapatkan nilai p-value 0,016. Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dan pengaruh budaya terhadap praktik pemberian MP-ASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu dan pengaruh budaya berperan penting dalam praktik pemberian MPASI, di mana ibu yang memiliki pengetahuan baik cenderung memberikan MPASI sesuai rekomendasi, sementara faktor budaya dapat memengaruhi jenis dan cara pemberiannya.
Mother's knowledge regarding the provision of complementary food is an important factor that influences infants' eating patterns. A good level of understanding can contribute to the fulfillment of optimal nutrition for children's growth and development. Other than knowledge, the practice of providing complementary feeding is also influenced by cultural factors, and they shape habits, beliefs, and types of food given to babies, so that it can have an impact on children's nutritional intake and eating patterns in the long term. This study aims to determine the relationship between maternal knowledge and cultural influences with the practice of providing complementary feeding to children aged 24-36 months in Banyuraden Village. This type of research is a descriptive correlation study with a cross-sectional research design. This study was conducted in all Posyandu (integrated health post) in Banyuraden Village with a population of mothers with children aged 24-36 months as many as 84 and a sample size of 84 respondents. The sampling technique used total sampling. The analysis consisted of univariate analysis to conclude the frequency distribution and bivariate analysis using Kendall tau analysis. The results of the Kendall tau Test analysis on the maternal knowledge variable obtained a p-value of 0.000, and the cultural influence variable obtained a p-value of 0.016. Thus, it can be concluded that there is a significant relationship between maternal knowledge and cultural influences on the practice of providing complementary feeding. The results of the study showed that maternal knowledge and cultural influences play an important role in the practice of providing complementary feeding, in which mothers who have good knowledge tend to provide complementary feeding according to recommendations, while cultural factors can influence the type and method of providing complementary feeding.