PENYUSUNAN STANDART OPERASIONAL (SOP) KETERLAMBATAN NOMOR ANTRIAN PASIEN DI INSTALASI KESEHATAN" RSUD PROF. DR. SOEKANDAR
Kata Kunci:
Pelayanan Rawat Jalan, SOP Antrean, Keterlambatan Pasien, Rumah Sakit Daerah, Mutu PelayananAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyusunan dan implementasi Standar Prosedur Operasional (SPO) penanganan keterlambatan nomor antrean pasien rawat jalan di RSUD Prof. dr. Soekandar, Kabupaten Mojokerto. Permasalahan keterlambatan pasien dalam antrean seringkali menyebabkan gangguan alur pelayanan, ketidakpuasan pasien, serta ketidakadilan perlakuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum adanya SOP, penanganan keterlambatan bersifat tidak konsisten dan menimbulkan banyak keluhan. Penyusunan SOP memberikan kejelasan prosedural, mengurangi konflik, meningkatkan efisiensi pelayanan, dan memperkuat sistem antrean rumah sakit. Implementasi SOP juga meningkatkan kepuasan pasien serta menjadi dasar pengembangan sistem antrean digital yang terintegrasi. Studi ini merekomendasikan agar prosedur serupa disosialisasikan secara luas dan dievaluasi secara berkala guna memastikan efektivitas jangka panjang.
This study aims to describe the development and implementation of a Standard Operating Procedure (SOP) for managing outpatient queue number delays at Prof. dr. Soekandar Regional Public Hospital, Mojokerto Regency. Delayed patient arrivals often disrupt service flow, cause dissatisfaction, and lead to unfair treatment. The study employed a qualitative descriptive approach with data collected through interviews, observations, and document analysis. The findings reveal that prior to the SOP, handling of delayed patients was inconsistent and triggered numerous complaints. The SOP provides procedural clarity, reduces conflict, improves service efficiency, and strengthens the hospital's queuing system. Its implementation has also enhanced patient satisfaction and laid the groundwork for the development of an integrated digital queuing system. The study recommends broader dissemination and regular evaluation of the procedure to ensure its long-term effectiveness.