HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN OBESITAS PADA USIA PRODUKTIF DI DESA PALUH SIBAJI KECAMATAN PANTAI LABU
Kata Kunci:
Obesitas, Pola Makan, Usia ProduktifAbstrak
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang meningkat, khususnya pada usia produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan (asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat) dengan kejadian obesitas pada usia produktif di Desa Paluh Sibaji, Kecamatan Pantai Labu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 60 responden usia 15–64 tahun yang dipilih dengan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), lalu dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan antara asupan energi (p = 0,001), protein (p = 0,001), lemak (p = 0,008), dan karbohidrat (p = 0,010) dengan kejadian obesitas. Disimpulkan bahwa pola makan berperan penting terhadap obesitas pada usia produktif dan edukasi terkait konsumsi gizi seimbang sangat diperlukan untuk pencegahan.
Obesity is an increasing health problem, particularly among the productive age group. This study aimed to determine the relationship between dietary patterns (intake of energy, protein, fat, and carbohydrates) and the incidence of obesity among individuals of productive age in Paluh Sibaji Village, Pantai Labu Subdistrict. A quantitative method with a cross-sectional approach was used, involving 60 respondents aged 15–64 years selected through cluster sampling. Data were collected using a Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) and Body Mass Index (BMI) measurements, and analyzed using the chi-square test. The results showed a significant relationship between energy intake (p = 0.001), protein intake (p = 0.001), fat intake (p = 0.008), and carbohydrate intake (p = 0.010) with obesity. It is concluded that dietary patterns play a crucial role in obesity among the productive age population, and education on balanced nutritional intake is necessary for prevention.




