PENGARUH KUALITAS UDARA DALAM RUANG DAN FAKTOR INDIVIDU TERHADAP SICK BUILDING SYNDROME PADA PEGAWAI DINAS KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA
Kata Kunci:
Sick Building Syndrome, Kualitas Udara Dalam Ruangan, Ventilasi, Faktor Individu, Kesehatan KerjaAbstrak
Sick Building Syndrome (SBS) merupakan kumpulan gejala kesehatan yang muncul akibat paparan udara di dalam ruangan tertutup dengan ventilasi terbatas, yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan faktor individu. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kualitas udara dalam ruangan dan faktor individu terhadap kejadian SBS pada pegawai Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain analitik observasional dan teknik total sampling terhadap 157 pegawai, dengan 111 responden yang berpartisipasi. Data dikumpulkan melalui pengukuran lingkungan dan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan bahwa usia, kondisi lingkungan kerja, suhu, dan kualitas udara memiliki hubungan signifikan dengan kejadian SBS (p < 0,05), dengan gejala utama berupa iritasi mata, kelelahan, dan sakit kepala. Faktor individu seperti kebiasaan merokok dan masa kerja juga berkontribusi terhadap tingkat kerentanan pekerja terhadap SBS. Penelitian menyimpulkan bahwa kombinasi antara kualitas udara yang buruk dan karakteristik individu tertentu meningkatkan risiko SBS. Diperlukan upaya perbaikan sistem ventilasi, pengendalian polusi dalam ruangan, serta peningkatan kesadaran pekerja terhadap faktor risiko untuk mencegah gangguan kesehatan dan menurunkan dampak SBS di lingkungan kerja.




