GAMBARAN HEMODINAMIK PASCA INDUKSI ANESTESI PADA PASIEN DENGAN GENERAL ANESTESI DI RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Penulis

  • Ahmad Khazinatul Asror Universitas Harapan Bangsa
  • Wilis Sukmaningtyas Universitas Harapan Bangsa
  • Indri Heri Susanti Universitas Harapan Bangsa

Kata Kunci:

Hemodinamik, General Anestesi, Induksi Anestesi, Tekanan Darah, MAP, Nadi/Heart Rate, SpO₂

Abstrak

Latar Belakang Proses induksi anestesi merupakan tahap kritis dalam tindakan general anestesi yang berpotensi menimbulkan perubahan hemodinamik seperti hipotensi, bradikardi, serta fluktuasi saturasi oksigen. Perubahan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, status fisik ASA, serta jenis obat anestesi yang digunakan. Pemantauan ketat terhadap tekanan darah, Mean Arterial Pressure (MAP), denyut nadi, dan saturasi oksigen sangat penting untuk menjaga stabilitas fisiologis pasien selama proses induksi anestesi. Tujuan: Mengetahui gambaran hemodinamik pasien pasca induksi anestesi dengan general anestesi di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 96 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui observasi langsung lima menit setelah induksi anestesi dengan alat monitor hemodinamik, meliputi tekanan darah sistolik, diastolik, MAP, denyut nadi, dan saturasi oksigen (SpO₂). Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil: Sebagian besar responden berada pada kelompok usia dewasa akhir (36–45 tahun) sebanyak 31,3%, dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal (18,5–24,9 kg/m²) sebesar 42,2%, dan status fisik ASA II sebesar 50%. Tekanan darah sistolik pasca induksi berada pada kategori normal (90–130 mmHg) sebesar 74,0%, diastolik normal (60–89 mmHg) sebesar 76,0%, dan MAP normal (>70 mmHg) sebesar 59,4%. Denyut nadi sebagian besar dalam kategori normal (60–100 x/menit) sebesar 86,5%, serta saturasi oksigen (SpO₂) normal (95–100%) sebesar 88,5%. Kesimpulan: Hasil penelitian ini sebagian besar pasien menunjukkan kondisi hemodinamik yang stabil pasca induksi general anestesi. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan obat anestesi seperti propofol, fentanyl, dan rokuronium masih aman digunakan selama proses induksi bila disertai pemantauan ketat terhadap tekanan darah, denyut nadi, dan saturasi oksigen.

 

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-30