ARTIKEL REVIEW: STUDI FITOKIMIA DAN FARMAKOLOGI SAGA
(Abrusprecatorius L.)
Kata Kunci:
Tanaman Saga, Fitokimia, Antibakteri, Staphylococcus aureus, Streptococcus mutansAbstrak
Saga (Abrus precatorius Linn.) merupakan tumbuhan asli Indonesia yang dikenal dengan berbagai nama local seperti saga biji, sagu betino, saga leutik, saga telik, walipopo, pikalo, atau kelapin. Tumbuhan saga juga dikenal dengan nama asingnya seperti peternosterboojes, mata kepiting, pohon manik, atau gunchi. Daun Saga (Abrus precatorius Linn.) merupakan salah satu bagian dari tanaman saga yang berpotensi memiliki aktivitas anti bakteri karena mengandung senyawa seperti alkaloid, flavonoid, fenol, tannin, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas antibakteri ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Streptococcus mutans dengan menggunakan metode difusi sumuran dan pembuatan ekstrak dengan metode maserasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun saga dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans, daya hambat paling tinggi diperoleh dari ekstrak daun saga dengan konsentrasi 10%.